Minggu, 17 Maret 2013

IRONi PNS Kota dan Kabupaten Bima

Berita Terkini - Update lagi nih sob, berita terbaru tentang IRONi PNS Kota dan Kabupaten Bima

"wah bajigur ente, kenapa ente berani mengatakan ironi kepada kami yang PNS?"

hanya senyum simpul yang ku edarkan kepada kawanku yang barusan mengatakan itu kepadaku, aku hidup di tahun 2013, di Bima Nusa Tenggara Barat, tepatnya di kota kecil yang sedang berkembang,.

Mungkin kita sudah mengenal bima sejak dahulu, namun gempar-gemparnya kabar tentang bima mulai tahun 2010 silam sampai sekarang, dan kabara yang sangat mencengangkan tahun 2011 silam dimana kantor bupati bima dibakar habis oleh warga sape yang marah karena lahan mereka akan dijadikan tambang emas milik salah seorang pengusaha indonesia.

Bima berada di timur pulau sumbawa, bima merupakan bagian dari propinsi Nusa Tenggara Barat, dengan komoditi utama adalah pertanian khususnya pertanian bawang merah dan padi, kwalitas dari pertanian ini sungguh sangat melampaui rata-rata kwalitas nasional, dimana padinya merupakan padi nomor wahid di indonesia pada tahun 1985 sampai dengan tahun 2000-an, dan bawangnya merupakan bawang kelas wahid pula, dengan ketahanan 2-3 bulan untuk di simpan di gudang, namun akhir-akhir ini, apa yang kita dengar dari siaran televisi nasional adalah kebalikannya, harga bawang melambung jauh tak terkira, rumah makan berdampak akibat bawang, terus kenapa bisa begitu?

Bima dengan komoditi bawangnya dalam satu tahun melakukan panen raya sebanyak dua kali, dan yang ketiga di isi oleh panen padi, jadi ketika pas panen ke tiga, bisa dipastikan harga bawang bisa melambung tinggi, karena suplai nasional bawang berasal dari Bima sebanyak 30%.

daerah dengan pengahasilan bawang di bima tersebar di beberapa daerah, salah satunya adalah daeah Ngali, Ncera, dan sekitaranya untuk wilayah selatan. Sedangkan untuk wilayah utara adalah kecamatan sape, Lambu dan sekitarnya dengan luas lahan lebih dari 1000 hektar. Sedangkan untuk wilayah utara bima adalah daerah wera dengan luas lahan 600-an hektar hanya untuk lahan bawang.

Bagaimana dengan padinya?

Daerah bima pada tahun 1985 mengunjungi instana kepresidenan di jakarta, pada waktu itu hampir 7 bus antar propinsi yang membawa masyarakat 4 desa khususnya bapak-bapak untuk menghadiri undangan dari presiden republik ini, desa-desa tersebut adalah DODU I, DODU II, NUNGGA, KODO, dan LAMPE, desa-desa ini merupakan desa yang masuk di kelurahan rasanae timur (sekarang masuk ke wilayah kota bima), di motori oleh Abdullah H. Ibrahim dari Dodu II, mereka mendapat peringkat satu (1) nasional untuk kategori padi dengan hasil lebih dari 1 ton untuk 500 are lahan. Pada saat itu koperasi unit desa yang menangi desa-desa tersebut adalah KUD SAMADA yang di pimpin oleh Abdullah H. Ibrahim.

Di istana negara, para masyarakat ini di jamu dengan jamuan yang sangat fantastis kala itu, dan pada saat itu menurut penuturan Abdullah H. Ibrahim presiden soeharto makan nasi dari beras hasil petani yang dibawa secara khusus oleh masyrakat ke istana negara. Sekarang, KUD SAMADA hanya tinggal puing yang sudah tidak jelas lagi siapa pengurusnya, dan orientasi masyrakatnya.

Lantas apa hubungannya dengan PNS.

Saya tidak tahu apakah hubungan antara PNS dan Pertanian, namun yang jelas dan terlihat di mata saya sekarang ini adalah 90% PNS yang ada di kota dan kabupaten bima (saya tidak tahu di daerah lain) tidak pernah lagi pergi kesawah atau ladang untuk menggarap lahan.

Kenapa?

"kami sibuk di kantor mas, apalagi kota bima sekarang menerapkan 5 hari kerja, hari sabtu minggu waktunya main untuk kawan-kawan dan keluarga, tidak ada waktu untuk ke sawah dan ladang mas."

kira-kira begitulah tanggapan warga PNS yang ada di kota bima.

Dan mengapa saya katakan ironi PNS kota dan kabupaten bima?

"mas, mas ada uang 150 juta?"

"untuk apa pak"

"mas pasti lulus jadi PNS nanti ketika penerimaan tahun 2013 di kota bima, nanti mas akan di tempatkan di kantor walikota, kalau tidak mas akan di tempatkan di dinas-dinas yang basah"

"wuiiii" terbelalak mata saya ketika mendengar kata tersebut

"benar mas, saya tidak janji kok, sudah banyak buktinya orang-orang yang saya masukin, tahun kemarin ada 20 orang dengan harga mereka masuk 70 sampai 90, karena tahun 2012 tidak ada penerimaan, jadi tahun 2013 saya bisa pastikan mas jadi PNS dengan harga 150, bagaimana mas"

"150 itu hitungan juta pak ya"

"ya iyalah mas, ah mas ini bercanda, masa hitungan ribu rupiah"

"ya kan saya tak tau pak"

'ah yang benar mas"

"iya pak, setahu saya, PNS itu negara yang membutuhkan, jadi kita tidak ada duit untuk nego-nego kaya gini pak"

"ah, bulsit mas jika tidak ada duit masuk PNS tuh, apalagi kota bima dan kabupaten bima, mustahil imposible mas"

saya cuma geleng-geleng kepala.

Bagaimana dengan anda?

Sumber

Dipublikasikan Oleh : Sentuhan Seo Ala Nubi DBP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar