Rabu, 20 Maret 2013

Bunawir Bacok Tiga Orang Saat Hadiri Maulid Nabi

TRIBUNNEWS.COM, BLANGPIDIE - Bunawir (23), warga Dusun Karya Baru, Desa Gunung Samarinda, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Rabu (20/3/2013) siang terpaksa diamankan polisi dari Mapolsek Babahrot gara-gara menyerang hingga luka tiga warga yang sedang menghadiri peringatan maulid di kompleks Masjid Nurul Iman, Alue Jambee, Abdya. Penyerangan itu dipicu kasus senggolan sepeda motor sehari sebelumnya.

Awalnya, Bunawir menyerang Zaini Efendi (30) dengan sebilah parang, sehingga tangan kiri korban terluka. Lalu Saiful (30), ketua pemuda setempat yang berhubungan famili dengan Zaini Efendi, coba melerai. Namun, tangan dan jari kirinya terkena bacokan. Giliran Ismidan (35), abang ipar Zaini Efendi, berupaya menghentikan penyerangan Bunawir. Tapi pelaku membacok paha kirinya.

Dalam kondisi kritis karena banyak mengeluarkan darah, Ismidan dilarikan warga ke RSUD Teungku Peukan, sedangkan dua lainnya, Zaini Efendi dan Saiful dirawat di Puskesmas Ie Mirah, Abdya.

Penyerangan secara tiba-tiba terhadap tiga pria itu menyebabkan suasana peringatan maulid Nabi Muhamamd saw kacau balau. Banyak warga, terutama anak-anak, histeris melihat tiga pria tumbang bersimbah darah, sedangkan pelaku masih memegang parang.

"Insiden itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB di kompleks Masjid Nurul Iman, saat warga sedang mengatur makanan yang dibawa penduduk dari rumahnya ke lokasi acara," Keuchik Gunung Samarinda, Muhammad Akhir, kepada Serambi kemarin.

Keuchik menggambarkan insiden berdarah itu berlangsung sangat cepat. Dipicu oleh peristiwa senggolan dua sepeda motor (sepmor), pada Selasa (19/3/2013) sore.

Saat itu sepmor yang dikendarai Azhar (13), pelajar kelas 1 SMP (adik Bunawir) melaju melewati jalan desa dari simpang Dusun Alue Jambe menuju Dusun Karya Baru dalam Kecamatan Babahrot. Tiba-tiba sepmornya menyenggol sepmor yang dikendarai Zaini Efendi.

"Setelah menyenggol, Azhar terus melaju meski sudah dipanggil Zaini Efendi. Bukannya berhenti, Azhar malah melambai dengan kaki," cerita Keuchik Gunung Samarinda.

Merasa tersinggung, Zaini mengejar, sampai akhirnya ia berhasil menyusul dan menghentikan laju sepmor Azhar di depan rumah seorang warga. Zaini lalu menampar Azhar. Pulang ke rumah, Azhar mengadu kepada abangnya, Bunawir.

Sebetulnya, kata Keuchik Muhammad Akhir, kasus Zaini berbuat kasar terhadap Azhar sedang dalam proses penyelesaian secara adat oleh perangkat Gampong Gunung Samarinda. Tapi baru akan diselesaikan secara adat setelah kenduri maulid terlaksana. Kedua belah pihak diingatkan agar tidak melakukan tindakan melawan hukum sebelum kasus ini dituntaskan secara adat.

"Tapi yang kita sayangkan terjadi pelanggaran atas kesepakatan itu," kata Muhammad Akhir.  Pelanggaran atas kesepakatan yang dia maksudkan adalah Bunawir selaku abang Azhar mendatang lokasi maulid yang dilaksanakan di Masjid Nurul Iman. Ia cari pelaku yang telah mengasari adiknya. "Sehingga tiga orang menjadi korban bacokan Bunawir," kata Keuchik Muhammad Akhir.

Rafiah, kakak kandung korban Ismidan, kepada Serambi di RSU Teungku Peukan menceritakan versi yang sedikit berbeda. Bahwa kejadian di kompleks masjid itu diawali dengan kedatangan Bunawir menjumpai Ismidan yang sedang melayani tamu maulid. Keduanya sempat terjadi perang mulut. Lalu Bunawir yang membawa sebilah parang membacok paha kiri korban.

Kemudian datang Saiful dan Zaini Efendi melerai pelaku yang sudah beringas, tapi keduanya juga dibacok pelaku. Ketiga korban akhirnya dilarikan ke Puskesmas Ie Mirah, sekitar 3 km dari lokasi kejadian. Tapi karena luka Ismidan lebih parah, ia terpaksa dirujuk ke RSU Teungku Peukan Abdya.

Ismidan hingga sore kemarin masih dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Teungku Peukan yang terletak di Padang Meurante, Susoh. "Korban terluka di pangkal paha kiri dua sayatan selebar 5 cm, panjang 15 cm, dan kedalaman 2,5 cm. Korban sempat syok karena darah yang ke luar terlalu banyak," ungkap dr Sufriati yang memvisumnya.

Kapolres Abdya, AKBP Eko Budi Susilo SIK melalui Kapolsek Babahrot, Iptu Imam Safi'i, ketika dihubungi Serambi mengakui adanya tiga warga Dusun Alue Jambe menjadi korban pembacokan dengan parang. Sedangkan pelakunya, Bunawir (23) alias Si Bur, pekerjaan petani, sudah diamankan di Mapolsek Babhrot untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Motif peristiwa ini, menurut Kapolsek Imam Safi'i, tergolong sepele. Yakni, berawal dari senggolan dua sepmor yang masing-masing dikendarai Azhar (adik Bunawir) dan Zaini Efendi, salah seorang korban bacok. (az/nun)

Baca juga:

Sumber

Dipublikasikan Oleh : Sentuhan Seo Ala Nubi DBP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar